Ditemukan kota Madinah Al-Zahra yang dikaitkan dengan pusat pemerintah khalifah Bani Umayah yang bernama Abdurrahman Ketiga. Kota itu ditemukan di dekat Cordoba, Spanyol.
Kini, sisa-sisa kota itu tengah diperbaiki dan direnovasi. Barang-barang yang ditemukan di kota ini akan dipindahkan museum dekat kota ini supaya dapat disaksikan oleh masyarakat. Museum itu menyimpan barang-barang yang ditemukan di kota Madinah Al-Zahra seperti batu, gading, marmer dan barang-barang pecah.
Dengan jatuhnya pemerintah 90 tahun Bani Umayah pada tahun 132 hijriyah, Abdurrahman bin Muawiyah yang juga dikenal dengan Abdurrahman Al-Dakhel, melarikan diri dari cengkeraman Bani Abbas ke Maroko, utara Afrika. Setelah itu, ia memanfaatkan konflik di Spanyol dan perselisihan antarkabilah Arab.
Dengan bantauan para pendukung Bani Umayah dan kabilah-kabilah Yaman, Abdurrahman Al-Dakhel berhasil memasuki kota Andalusia (Spanyol saat ini) pada tahun 755 hijriah. Dengan menguasai kota Qurtuba, Abdurrahman mampu membentuk pemerintah tangguh dengan nama pemerintah Bani Umayah Andalus.
Setelah itu, Abdurrahman Ketiga menyebut dirinya sebagai khalifah. Ia kemudian memerintahkan pembangunan kota Madinah Al-Zahra dalam koridor program ideologi dan politiknya. Dengan langkah ini, Abdurrahman memberikan pesan penting kepada rival-rival pemerintahnya seperti Fathimiyun dan Bani Abbas.
Pembangunan kota itu pada dasarnya ingin menunjukkan kekuatan Bani Umayah di bawah kendali Abdurrahman Ketiga, di hadapan kekuatan-kekuatan di masa itu. Hingga kini, kota peninggalan Bani Umayah di Spanyol itu baru berhasil digali 11 persen. Banyak barang dan peninggalan kota itu yang disimpan di museum dekat kota Cordoba.
sumber: republika.co.id
Kini, sisa-sisa kota itu tengah diperbaiki dan direnovasi. Barang-barang yang ditemukan di kota ini akan dipindahkan museum dekat kota ini supaya dapat disaksikan oleh masyarakat. Museum itu menyimpan barang-barang yang ditemukan di kota Madinah Al-Zahra seperti batu, gading, marmer dan barang-barang pecah.
Dengan jatuhnya pemerintah 90 tahun Bani Umayah pada tahun 132 hijriyah, Abdurrahman bin Muawiyah yang juga dikenal dengan Abdurrahman Al-Dakhel, melarikan diri dari cengkeraman Bani Abbas ke Maroko, utara Afrika. Setelah itu, ia memanfaatkan konflik di Spanyol dan perselisihan antarkabilah Arab.
Dengan bantauan para pendukung Bani Umayah dan kabilah-kabilah Yaman, Abdurrahman Al-Dakhel berhasil memasuki kota Andalusia (Spanyol saat ini) pada tahun 755 hijriah. Dengan menguasai kota Qurtuba, Abdurrahman mampu membentuk pemerintah tangguh dengan nama pemerintah Bani Umayah Andalus.
Setelah itu, Abdurrahman Ketiga menyebut dirinya sebagai khalifah. Ia kemudian memerintahkan pembangunan kota Madinah Al-Zahra dalam koridor program ideologi dan politiknya. Dengan langkah ini, Abdurrahman memberikan pesan penting kepada rival-rival pemerintahnya seperti Fathimiyun dan Bani Abbas.
Pembangunan kota itu pada dasarnya ingin menunjukkan kekuatan Bani Umayah di bawah kendali Abdurrahman Ketiga, di hadapan kekuatan-kekuatan di masa itu. Hingga kini, kota peninggalan Bani Umayah di Spanyol itu baru berhasil digali 11 persen. Banyak barang dan peninggalan kota itu yang disimpan di museum dekat kota Cordoba.
sumber: republika.co.id
0 comments:
Post a Comment