Ayo baca artikel, opini, humor, tutorial, kisah inspiratif, anda bebas baca sepuasnya, nya, nya...!!!

Kisah Inspiratif Islami ~ Abbas Bin Abdul Muthallib

Abbas bin Abdul Muthallib adalah seorang pejuang Islam dan sekaligus paman Rasulullah dengan nama panggilan Abu Fadhel, nama sebenarnya adalah Abbas bin Abdul Muthallib bin Hasyim. Abbas bin Abdul Muthallib merupakan salah satu pemuka Quraisy yang disegani baik di zaman jahiliyyah maupun setelah masuk Islam. Dia memeluk Islam sebelum hijrah secara diam-diam dan tetap berdiam diri di Makkah guna dapat mengirimkan berita tentang kaum musyrik kepada Rasulullah.

Dia sempat mengikuti perang Hunain bersama Rasulullah dan termasuk orang yang berjasa dalam peperangan tersebut. Dia juga ikut rombongan Anshar dalam Baiatul ‘Aqabah. Dia adalah paman Rasulullah dan salah seorang yang paling akrab di hatinya dan yang paling dicintainya. Karena itu, beliau senantiasa berkata, “Abbas adalah saudara kandung ayahku. Barang siapa yang menyakiti Abbas sama dengan menyakitiku”

Di zaman Jahiliah, dia mengurus kemakmuran Masjidil Haram dan melayani minuman para jamaah haji. Dia pernah menjadi pembantu dan penasihat utama Rasulullah dalam Baiatul ‘Aqabah dalam menghadapi kaum Anshar dari Madinah. Menurut sejarah, dia dilahirkan tiga tahun sebelum kedatangan Pasukan Gajah yang hendak menghancurkan Baitullah di Makkah. Ibunya, bernama Natilah binti Khabbab bin Kulaib, adalah seorang wanita Arab pertama yang mengenakan kelambu sutra pada Baitullah.

Pemasangan kelambu ke Baitullah dikarenakan pada waktu itu, Natilah Binti Khabbab bin Kulaib kehilangan Abbas di waktu kecil. Lalu dia bernadzar, jika sudah ketemu dia akan memasang kelambu sutra ke Baitullah. Akhirnya Abbas kecil ketemu, maka dia melaksanakan nadzarnya memasang kelambu tersebut ke Baitullah.

Istrinya Abbas bin Abdul Muthallib terkenal dengan panggilan Ummul Fadhal, karena anak pertamanya bernama al-Fadhal. Wajah Fadhal tampan, ia duduk di belakang Rasulullah ketika beliau menunaikan haji wadak. Fadhal meninggal dunia di Syam karena bencana penyakit. Selain Fadhal anak Abbas bin Abdul Muthallib adalah Abdullah, seorang ahli agama yang mendapat doa Rasulullah, Abdullah meninggal di Thaif.

Anak yang lain adalah Qutsam, wajahnya mirip benar dengan Rasulullah. Ia pergi berjihad ke negeri Khurasan dan meninggal dunia di Samarkand. Dan Ma’bad, mati syahid di Afrika. Kemudian Abdullah (bukan Abdullah yang pertama), orangnya baik, kaya, dan murah hati meninggal dunia di Madinah. Serta satu perempuan yang bernama Ummu Habibah.

Para ulama berbeda keterangan tentang Islamnya Abbas. Ada yang mengatakan, sesudah penaklukan Khaibar. Ada yang mengatakan, lama sebelum Perang Badar. Katanya, dia memberitakan informasi yang dilakukan oleh kaum musyrikin kepada Rasulullah di Madinah, dan kaum muslimin yang ada di Makkah banyak mendapat dukungan dari beliau. Kabarnya, dia pernah menyatakan keinginannya untuk hijrah ke Madinah, tapi Rasulullah melarangnya hijrah ke Madinah, karena tegananya masih dibutuhkan di Makkah.

Keterangan kedua ini dikuatkan oleh keterangan Abu Rafi’, pembantu Rasulullah, “Pada waktu itu, ketika aku masih kanak-kanak, aku menjadi pembantu di rumah Abbas bin Abdul Muthallib. Ternyata, pada waktu itu, Islam sudah masuk ke dalam rumah tangganya, baik Abbas maupun Ummul Fadhal, keduanya sudah memeluk Islam. Akan tetapi, Abbas takut kaumnya mengetahui dan terpecah-belah, lalu ia menyembunyikan keislamannya.”

Abbas bin Abdul Muthallib merupakan nenek moyang dari khalifah dinasti Abbasiyah. Yaitu sebuah dinasti yang memerintah sebelum khulafa'ur Rasyidin dan Bani Mu’awiyah. Kekuasaan dari Dinasti Abbasiyah berkisar dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656 H (1258 M). Abbas bin Abdul Muthallib juga seorang yang ahli dalam menafsirkan Al-Qur’an dan seorang yang memiliki ide-ide yang cemerlang, suaranya lantang, dan cerdas. Dia juga sangat benci terhadap sistem budak yang di berlakukan di masa itu, pada suatu hari dia membeli budak sebanyak 70 orang, lalu di merdekakan olehnya.

Syekh Khalid M. Khalid berkata, "Inilah dia Abbas bin Abdul Muthallib, orang Quraisy yang paling pemurah dan teramat ramah, dia seorang yang cerdas, bahkan sampai tingkat jenius".

Peperangan yang paling membekas di benak Abbas bin Abdul Muthallib adalah perang Hunain. Pertama, ketika tentara Islam sudak mulai terdesak mundur oleh tentara kafir, dia melihat dengan mata kepala sendiri betapa hebatnya Rasulullah sebagai seorang komandan yang dapat membangkitkan semangat pasukan. Dengan suara keras yang dia miliki, menyuruh pasukan Islam mendengarkan aba-aba Rasulullah. Tanpa di sadari oleh dirinya suara itu di dengar oleh pasukan Islam. kemudian mereka maju menyerbu tentara kafir.

Kedua, Rasulullah pada waktu itu merupakan komandan yang cerdik dan bisa membaca situasi kondisi. Lebih dari itu, Abbas bin Abdul Muthallib melihat sendiri kerikil-kerikil yang dilemparkan Rasulullah tepat mengenai sasaran. Kerikil-kerikil itu berubah seakan-akan menjadi sebongkah batu yang menerjang tentara kafir. Dia heran dan kagum pada keberanian beliau yang luar biasa.

Abbas bin Abdul Muthallib berkata: Aku menyaksikan sendiri peperangan Hunain bersama Rasulullah Saw dan Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muthallib, sedang bersama Rasulullah mengendarai keledainya yang putih. Ketika kaum muslimin telah berhadapan dengan kaum kafir dan kaum muslimin telah terpukul mundur, tiba-tiba keledai beliau diserbu melompat menuju tempat kaum kafir, sedang aku sebagai pemegang kendali terpaksa menahannya sedikit, sedang Abu Sufyan yang menjaga bawaan bekal beliau.

Maka Rasulullah bersabda “Hai Abbas, kamu panggil sahabat-sahabat yang telah berbaiat di bawah pohon Samurah”

Aku yang bersuara keras pun segera memanggil: “Di manakah orang-orang yang telah berbaiat di bawah pohon Samurah? ”

Orang-orang yang dipanggil oleh Abbas bin Abdul Muthallib mendengar suaranya, kemudian mereka berbondong-bondong sambil meneriakkan lafal Labbaik, Labbaik. Kemudian mereka dengan semangat baru maju ke medan peperangan bersama-sama sahabat-sahabat Ashor.

Demikianlah kisah sahabat Abbas bin Abdul Muthallib yang merupakan paman sekaligus teman pejuang nabi di medan perang. Dalam sejarah Islam di catat bahwa dari keturunan Abbas bin Abdul Muthallib yaitu Dinasti Abbasiyah, perkembangan Islam sangat maju dengan pesatnya. Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.

Tapi yang jelas Abbas bin Abdul Muthallib banyak jasa yang dipersembahkan untuk menegakkan agama Allah di buka bumi ini.

Kisah Inspiratif Islami ~ Abbas Bin Abdul Muthallib Rating: 4.5 Diposkan Oleh: gusti

0 comments:

Post a Comment