Ayo baca artikel, opini, humor, tutorial, kisah inspiratif, anda bebas baca sepuasnya, nya, nya...!!!

Kisah Inspiratif Islami ~ Abdullah Bin Zubair

Abdullah bin Zubair atau Ibnu Zubair lahir pada tahun (624-692), dia adalah sosok pembela kebenaran dan pengusung kejujuran. Ia di tahmik dengan liur Rasulullah saat masih bayi. Dia termasuk pengagum kehormatan ibu dan bapak. Shalat malamnya di akui oleh para shabatnya. Puasanya tak pernah berhenti. Dia juga dikenal sebagai pemilik pedang yang tajam penegak kebenaran, pikiran yang teguh, pemberani, dan penghafal Al-Qur’an. Nama Lngkapnya adalah Abdullah bin az-Zubair bin al-Awwam bin Khuwailid al-Quraisy al-Asadi al-Madani.

Abdullah bin Zubair merupakan anak pertama kali lahir di Madinah dari kalangan kaum Muhajirin. Ayahnya bernama Zubair bin Awwam dan ibunya, Asma binti Abu Bakar Shiddiq. Dia sepupu dan juga kemenakan Rasulullah dari istrinya, Aisyah binti Abu Bakar. Ia termasuk salah seorang dari “Empat ‘Ibadillah” (empat orang yang bernama Abdullah) dari 30 orang lebih sahabat Nabi yang dikenal menghafal seluruh ayat-ayat Al-Qur’an, Tiga orang Ibadillah lainnya adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar bin Khathab, dan Abdullah bin Amr bin As.

Setelah Abdullah bin Zubair lahir di bawalah kerumah Rasulullah oleh ibunya. Kemudian Nabi pun menimangnya. Saking dari gembiranya kaum muslimin berkumpul dan membawa bayi yang dalam gendongan itu berkeliling kota sambil membaca tahlil dan takbir. Kaum muslimin merasa bahagia dengan kelahiran Abdullah bin Zubair, karena orang-orang Yahudi di Madinah mengeluarkan isu bahwa para dukun mereka telah mengeluarkan sihir kepada kaum muslimin yang akan membuat mereka mandul. Kelahiran Abdullah bin Zubair membantah dengan telak kebohongan orang-orang Yahudi tersebut.

Semasa Rasulullah hidup, Abdullah bin Zubair belumlah dewasa, sebab Rasulullah wafat tahun 11 hijriah, berarti Abdullah bin Zubair berusia 11 tahun ketika Rasulullah wafat. Abdullah bin Zubair tumbuh menjadi anak yang pandai dan kuat imannya, ini dikarenakan kedekatan keluarganya bersama Rasulullah. Dia dididik dengan tekun beribadah, hidup sederhana, dan berjiwa kesatria. Seiring waktu Abdullah bin Zubair beranjak dewasa.

Saat usianya 17 tahun, Abdullah bin Zubair turut berjuang sebagai pahlawan Islam dalam upaya pembebasan Afrika, Andalusia (spanyol), dan Konstantinopel (istanbul, Turki). Kepahlawanan Abdullah bin Zubair tidak terlupakan dalam catatan sejarah Islam saat Khalifah Utsman bin Affan mengirim pasukan muslimin untuk membebaskan benua Afrika dari kekuasaan raja Barbar yang kafir. Dalam pertempuran di Afrika, waktu itu jumlah kaum muslimin yang di pimpin oleh Abdullah bin Abi Sarah hanya berkekuatan 20.000 tentara harus menghadapi musuh sebanyak 120.000 tentara. Pertempuran pun berkecamuk, dan pihak Islam terancam dengan besarnya kekuatan bala tentara musuh. Pasukan musuh dipimpin langsung oleh raja Barbar. Terus menerus sang raja itu berseru terhadap tentaranya dan membangkitkan semangat mereka untuk bertempur hingga mati tanpa rasa gentar.

Abdullah bin Zubair mengetahui betapa besarnya peran raja Barbar dalam mengobarkan semangat perang anak buahnya. Maka Abdullah berpikir bahwa kekuatan musuh akan mudah dilumpuhkan jika sang raja berhasil dihentikan. Raja Barbar dikelilingi oleh pasukan pengawal yang tangguh. Abdullah bin Zubair tidak gentar, ia bermaksud menyerang raja Barbar. Dipanggilnya sebagian kawan kawannya, lalu Abdullah berseru, "lindungi punggungku dan mari menyerbu bersamaku!" . Dengan bekal keberanian dan kepintarannya bertempur, Abdullah dan kawan kawannya berhasil menerobos ke arah raja Barbar. Mereka berhasil merobohkan para pengawal raja. Selanjutnya Abdullah menyerang sang raja dengan sabetan pedangnya hingga raja itu jatuh tersungkur. Kemudian secepatnya bersama kawan-kawannya, dia mengepung tentara yang berada di sekeliling rajanya yang telah sekarat dan menghancurkan mereka. Sejurus kemudian dikumandangkan takbir kemenangan, "Allahu Akbar"

Ketika pasukan muslimin melihat bendera mereka berkibar di tempat raja Barbar berada, tahulah mereka bahwa kemenangan telah tercapai. Mereka kemudian bertempur lagi dengan penuh semangat dan dengan pertolongan Allah, pasukan muslimin meraih kemenangan. Setelah peperangan usai, Abdullah bin Zubair di perintahkan oleh pemimpin kaum muslimin untuk menyampaikan berita kemenangan itu kepada khalifah Utsman bin Affan di Madinah.

Ketekunan ibadah dan khusyuk dalam melakukan shalat Abdullah bin Zubair tidak di ragukan lagi di kalangan para sahabatnya. Hal ini tidak lain, dimaksudkan untuk menunjukkan betapa agungnya nilai ibadah shalat menurut kaum salafush saleh.

Salah satunya diriwayatkan oleh seorang Tabi’in Amru bin Dinar berkata “Aku belum pernah melihat seorang pun yang lebih baik shalatnya daripada Abdullah bin Zubair”.

Dalam satu sejarah disebutkan, ada satu peristiwa pengepungan Makkah yang dilakukan oleh al-Hajaj, Abdullah bin Zubair sedang melaksanakan shalat di dalam Ka’bah. Ketika itu ka’bah kena serangan munjaniq (alat perang tempo dulu) yang sebenarnya ditujukan kepada pengikutnya, tiba-tiba ada peluru munjaniq yang nyasar mengenai bagian depan tubuh Abdullah bin Zubair sampai sebagian pakaiannya terkoyak, namun Abdullah bin Zubair tetap tidak menghentikan shalatnya. Karena kekhusyukannya, ketika melaksanakan shalatnya dia bagaikan kayu yang kokoh.

Kekhusyukan Abdullah bin Zubair dalam shalat telah mencapai tingkatan yang sangat luar biasa. Dia tidak merasakan apa pun yang terjadi di sekitarnya.

Abdullah bin Zubair tidak hanya terkenal kekhusyukannya dalam menunaikan shalatnya. Akan tetapi dia berusaha memanjangkan bacaan Al-Qur’an dalam setiap melaksanakan shalat malamnya, dalam satu sejarah menyebutkan bahwa Abdullah bin Zubair sering melaksanakan shalat malam hanya dengan satu rakaat saja sampai tiba waktu shalat subuh.

Muhammad bin Humaid menuturkan perihal Abdullah bin Zubair, “Abdullah bin Zubair selalu menghidupkan seluruh waktunya dengan beribadah dan hal yang bermanfaat. Satu malam dia berdiri sampai subuh, satu malam untuk rukuk sampai subuh, dan satu malam dia hidupkan dengan bersujud sampai subuh”.

Muslim al-Makki menambahkan “Dalam satu hari Abdullah bin Zubair dapat melakukan ruku’ dengan satu kali ruku’. Kami membaca surat Al-Baqarah, Al-Imran, an-Nisa’, dan al-Maidah, namun dia belum juga mengangkat kepala dari ruku’nya. Kalau melihatnya sedang melaksanakan shalat, kami seperti melihat dahan yang diterpa angin, padahal peluru-peluru munjaniq berjatuhan di sana-sini”. Kemudian Ibnu Abbas berkata," Ia adalah seorang pembaca Kitabullah dan pengikut sunnah Rasulullah. Ia tekun beribadah kepada-Nya dan berpuasa di siang hari karena takut kepada-Nya".

Demikianlah sepanjang hidup Abdullah bin Zubair digunakan untuk mengabdikan diri kepada Allah dengan beribadah dan membela agamanya. Nama Abdullah bin Zubair tetap harum sepeninggalnya pada tahun 70 hijriah. Abdullah bin Zubair terbunuh di Makkah oleh tentara al-Hajaj kemudian di salibnya. Asma’ binti Abu Bakar dengan tabah menerima takdir anaknya meninggal mendahului dirinya, pada wafatnya Abdullah bin Zubair dia baru berusia 97 tahun.

Kisah Inspiratif Islami ~ Abdullah Bin Zubair Rating: 4.5 Diposkan Oleh: gusti

0 comments:

Post a Comment