Abdullah bin Umar bin Khathab atau sering disebut Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar (lahir 612 M – wafat 693/696 M atau 72/73 H. Abdullah bin Umar dilahirkan tiga tahun setelah Rasulullah menjadi Rasul. Abdullah merupakan putra sahabat nabi yaitu Umar bin Khathab. Masuknya Abdullah bin Umar ke dalam Islam bersama ayahnya saat masih anak-anak.
Masa muda Abdullah dipenuhi dengan semangat Islam. Dia di didik sedemikian rupa supaya benar-benar paham tentang Islam oleh Ayah kandungnya sendiri dalam soal kedisiplinan dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Pada usia masih belia yaitu umur 13 tahun, Abdullah sangat ingin menyertai ayahnya ke medan pertempuran dalam perang Badar. Perang Badar merupakan perang pertama yang sangat menentukan masa depan Islam, perang antara kaum muslimin dengan kaum Quraisy. Pada tanggal 8 Ramadhan tahun 2 hijriah, Nabi bersama 305 orang muslim bergerak keluar kota membawa perlengkapan yang sederhana. Di daerah Badar, kurang lebih 120 kilometer dari Madinah, pasukan Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy yang berjumlah sekitar 1000 orang. Nabi sendiri yang memegang komando. Dalam perang ini kaum muslimin keluar sebagai pemenangnya. Namun, oleh Rasulullah keinginan itu tidak di izinkan mengingat usianya masih terlalu muda. Baru ketika usianya mencapai 15 tahun, Abdullah mengikuti perang Khandaq. Sejak saat itulah Abdullah bin Umar selalu bersama Rasulullah dalam menentang musuh-musuh Islam.
Abdullah bin Umar juga merupakan panglima perang yang handal dalam memimpin peperangan, terbukti Dia sering menjadi pemimpin perang ke Mesopotamia, Persia, dan Mesir.
Abdullah bin Umar adalah sahabat Rasulullah yang terkenal sebagai periwayat hadits terbanyak kedua setelah Abu Hurairah, yaitu sebanyak 2.630 hadits. Abdullah bin Umar banyak meriwayatkan hadits karena dia senantiasa sering menghadiri majelis ilmu dan sering mengikuti Rasulullah ke mana beliau pergi.
Abdullah bin Umar juga termasuk sahabat yang selalu mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah Saw. Dalam kesehariannya. Karena itu, Abdullah bin Umar menjadi orang yang disegani dan di hormati di kalangan para sahabat nabi dan umat Islam. Tidak hanya itu saja, Abdullah bin Umar mendapatkan pujian dari orang-orang saleh. Salah satunya adalah Jabir bin Abdillah, yang berkata “Tidak ada di antara kami yang disenangi dunia dan dunia senang kepadanya, kecuali Umar bin Khathab dan putranya Abdullah .”
Pada suatu malam Abdullah bin Umar bermimpi sedang mengerjakan shalat di masjid. Kemudian, ada yang mendekatinya dan mengajak pergi ke suatu tempat yang Abdullah tidak mengenalnya, tetapi tempat itu sangat indah pemandangannya. Mimpi tersebut di dengar oleh Rasulullah Saw, beliau berkata, “Abdullah bin Umar adalah seorang anak yang cakap. Sebaiknya, setiap malam engkau lebih banyak berdoa dan berdzikir kepada Allah”.
Abdullah bin Umar dengan perasaan senang dan ikhlas melaksanakan nasihat Nabi, beribadah sepanjang malam, istirahatnya berkurang. Pada waktu shalat ia menangis. Kadang-kadang air matanya keluar, dan mohon ampun kepada Allah. Sehingga, Rasulullah. merasa belas kasihan kepadanya. Maka, beliau memberi julukan kepadanya yaitu "Anak muda yang cakap".
Setelah Rasulullah wafat, Abdullah bin Umar senantiasa mengingat shalat malam. Bahkan sering kali Abdullah bin Umar menangis tatkala dia membaca Al-Qur’an.
Dengan keakraban Abdullah bin Umar dengan Rasulullah, menyebabkan dapat menghayati ajaran yang terkandung di dalam Al-Qur’an. Abdullah bin Umar pernah menjadi guru. Murid-muridnya datang dari berbagai tempat untuk belajar dan mendapat bimbingannya. Mencontoh sifat-sifat Rasulullah; seperti cara memakai pakaian, makan, minum, dan lain-lain. Dengan dasar inilah, ia dapat digolongkan seorang yang berjiwa besar. Dia disegani dan dihormati oleh para sahabatnya.
Keistimewaan lain yang melekat pada diri Abdullah bin Umar ialah keluasan ilmu, kerendahan hati, kebulatan tekad dan ketegasan pendirian, kedermawanan, serta keteguhannya pada contoh yang telah diberikan Rasulullah. Kepribadiannya yang sungguh mengagumkan nyaris tanpa cela sedikit pun. Orang-orang yang semasa dengan Abdullah bin Umar umumnya mengatakan: “Tak seorang pun di antara sahabat-sahabat Rasulullah yang lebih berhati-hati agar tidak terselip atau terkurangi sehuruf pun dalam menyampaikan hadits Rasulullah sebagaimana halnya Abdullah bin Umar.”
Ada lagi kehebatan Abdullah bin Umar. Dikisahkan dalam satu perjalanan, ia di tengah jalan tiba-tiba dihadang seekor singa besar dan galak. Singa itu mengaum berkali-kali, seperti hendak memangsanya. Abdullah bin Umar menghentikan untanya, lalu turun menghampirinya. Mendadak singa itu diam saja dan menjadi penurut. Kedua telinganya kemudian digosok-gosok secara perlahan oleh Abdullah bin Umar.
Selang beberapa menit, singa itu mengibaskan ekornya, lantas pergi meninggalkan Abdullah bin Umar. Seseorang yang mengetahui peristiwa itu merasa takjub. Ia segera mendekat, lalu bertanya kepadanya, ”Bagaimana caranya agar singa itu tidak menerkam Anda?”. Abdullah bin Umar menjawab, dirinya pernah mendengar Rasulullah bersabda,” Jika manusia hanya takut kepada Allah, maka tidak ada hal lain yang bisa menguasainya.” Orang itu langsung menganggukkan kepalanya, sementara Abdullah bin Umar melanjutkan perjalanannya.
Abdullah bin Umar termasuk orang yang diberikan rezeki yang cukup oleh Allah. Dia pedagang dan saudagar yang jujur dan berhasil dalam sebagian besar kehidupannya. Di samping itu, gajinya dari Baitul Maal (kas negara) tidak sedikit pula. Tetapi, tunjangan itu tidak satu dirham pun disimpannya, melainkan dibagi-bagi sebanyak-banyaknya kepada fakir miskin dan anak yatim. Dia banyak memberi kepada orang lain karena dia dikenal sangat pemurah. Bahkan, ia tidak peduli apakah kemurahannya itu akan menyebabkannya miskin atau kelaparan. Dia memang zuhud, yakni orang yang tidak berminat terhadap pesona dunia.
Seseorang bernama Ayub bin Ma’il Ar Rasibi pernah menceritakan salah satu contoh kedermawanan Abdullah bin Umar. Pada suatu hari, Abdullah bin Umar menerima uang sebanyak 4.000 dirham dan sehelai baju dingin. Hari berikutnya, Ayub bin Ma’il melihatnya di pasar sedang membeli makanan untuk hewan tunggangannya secara berhutang. Maka, Ayub bin Ma’il pergi menemui keluarga Abdullah bin Umar. Setelah itu keluarga Abdullah bin Umar menjawab “Tidak sampai malam hari, uang itu telah habis dibagi-bagikannya. Mengenai baju dingin, mula-mula dipakainya, lalu dia pergi keluar. Saat dia kembali, baju itu tidak kelihatan lagi. Ketika kami tanyakan, jawabnya bahwa baju itu telah diberikannya kepada seorang miskin”
Abdullah bin Umar tidak haus akan jabatan. Suatu ketika wafatnya Utsman bin Affan terjadi kekacauan siap pengganti khalifah selanjutnya. Para sahabat menginginkan Abdullah bin Umar menduduki jabatan khalifah, namun Abdullah bin Umar tidak menerima jabatan yang dianggapnya besar itu. Abdullah bin Umar ingin memperbanyak amal ibadah kepada Allah. Mu’awiyah pernah mengatakan tentang pribadi Abdullah bin Umar kepada anaknya, Yazid, "Abdullah bin Umar memang terlalu sibuk dengan amaliah dan ibadah kepada Allah SWT, sehingga dia tidak mau menerima tawaran menjadi khalifah itu."
Itulah kisah seorang Abdullah bin Umar merupakan seorang pejuang Islam walaupun pada umur 13 tahun dia bertekad bertempur melawan musuh-musuh Islam, dia juga seorang yang Dermawan dengan laqab bapaknya orang-orang yang fakir dan dalam menapaki kehidupannya dia selalu tidak lupa untuk shalat malam dan membaca Al-Qur’an.
Kisah ini, menjadikan kita spirit kejiwaan untuk benar-benar melaksanakan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah. [bb]
Kisah Inspiratif Islami ~ Abdullah Bin Umar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ini dia artikel yg aku cari, artikel yg bagus, makasih ya...
ReplyDelete