Ayo baca artikel, opini, humor, tutorial, kisah inspiratif, anda bebas baca sepuasnya, nya, nya...!!!

Kisah Inspiratif Islami ~ Sa'ad Bin Mu'adz

Sa’ad bin Mu’adz merupakan seorang tokoh terkemuka umat Islam dan pahlawan serta kesatria perang melawan musuh-musuh Allah. Dia adalah salah seorang tokoh sahabat yang mulia dari sahabat Nabi. Kita akan memetik pelajaran berharga dan harum dari perjalanan hidupnya.

Sahabat Rasulullah ini adalah seorang pahlawan dalam beberapa peperangan, di antaranya adalah perang Badar, Uhud dan Khandaq. Dia termasuk seorang yang tidak menghiraukan celaan orang yang mencela pada saat dia berdakwah di jalan Allah, Rasulullah memberitahukan bahwa dia termasuk seorang penghuni surga. Arsy Allah yang Maha Rahman bergetar karena kematiannya. Dia masuk Islam di Madinah di tangan Mush’ab bin Umair.

Sa’ad bin Mu’adz merupakan laki-laki yang anggun, berwajah tampan bersinar, dengan tubuh jangkung. Dia masuk Islam pada usia 31 tahun dan dalam usia 37 Sa’ad bin Mu’adz menemui ajalnya di medan perang. Inilah potret manusia yang beruntung dengan khusnul khatimah, Sejak masuk Islam hingga wafatnya, Sa'ad bin Mu'adz telah mengisi umurnya dengan karya-karya yang gemilang dalam berbakti kepada Allah SWT.

Sa’ad bin Mu’adz sangat cinta terhadap Islam, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Hajar: Dia adalah orang yang paling banyak berkahnya di dalam Islam dan dia memiliki keutamaan yang luar biasa.

Imam Al-Zahabai menuliskan riwayat hidup beliau: Pemimpin besar, Al- Syahid Abu Amru Sa’ad bin Mu’adz bin Al-Nu’man Al-Anshori Al-Ausi al-Asyhali. Dia seorang lelaki dengan kulit putih, bertubuh tinggi, gagah, berwajah rupawan dan berjenggot indah. Begitu juga yang digambar Aisyah: Di Bani Asyhal terdapat tiga orang yang tidak ada seorang pun yang lebih baik dari mereka, yaitu Sa’ad bin Mu’adz, Uaid bin Huadhair dan Abbad bin Bisyr.

Ibnu Ishaq berkata: Pada saat dia masuk Islam dia berdiri di hadapan kaumnya dan berkata: Wahai Bani Abdil Asyhal bagaimanakah pendapat kalian tentang diriku? Mereka berkata: Anda adalah pemimpin kami dan orang yang paling baik keturunannya. Dia berkata: Sesungguhnya kalian haram berbicara denganku baik yang laki-laki atau yang perempuan sehingga kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Ibnu Ishaq berkata: Demi Allah tidak ada seorang pun di Bani Abdil Asyhal seorang lelaki atau wanita kecuali mereka masuk Islam”.

Pada peristiwa perang Khandaq Sa’ad bin Mu’adz terkena tombak di matanya yang dilemparkan oleh Hayyan bin Arqah. Pada saat itu Rasulullah kembali dari peperangan kemudian masuk ke tendanya untuk melepaskan baju besinya dan mandi. Ketika Rasulullah mengibaskan kepalanya dari debu. Lalu Jibril datang kepada Rasulullah kemudian berkata “Engkau telah melepas baju besimu. Demi Allah, jangan melepasnya dulu, temuilah mereka". Rasulullah bertanya, "Ke mana?" Jibril menunjuk ke arah perkampungan Bani Quraishah. Rasulullah pun segera bergegas menuju perkampungan Bani Quraishah. Mereka bertempur untuk menegakkan keadilan atas Sa'ad. Kemudian Rasulullah berkata, "Sungguh aku akan menghukum mereka, mengobarkan peperangan, menawan para wanita dan anak-anak, juga membagi harta kekayaan mereka." Kemudian Sa'ad berdoa, "Ya Allah, Engkau Maha Tahu, tidak satu pun yang begitu ingin aku perangi karena Engkau selain kaum yang mendustakan dan mengusir Rasul-Mu. Ya Allah, aku sungguh yakin bahwa Engkau telah mengobarkan peperangan di antara kami dan mereka. Jika masih ada peperangan dengan kaum Quraisy, beri aku kesempatan untuk memerangi mereka karena Engkau. Jika Engkau mengobarkan peperangan, izinkan aku mengikutinya dan biarkan aku mati di sana." Malam itu, peperangan dengan Bani Quraishah berkobar, akhirnya Sa'ad bin Muadz wafat karenanya. Diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah)

Dalam pertempuran tersebut, di bawah Sa’ad bin Mu’adz ke tenda yang telah disiapkan di depan masjid. Darah menyembur dari pembuluh darahnya dan Nabi pun menyuruh dia di rawat secara darurat untuk menghentikan keluarnya darah. Setelah pertempuran usai barulah Sa’ad bin Mu’adz di bawa pulang.

Setelah beberapa hari luka yang diderita Sa’ad bin Mu’adz semakin bertambah parah. Pada suatu hari Rasulullah datang menjenguknya, sesampainya di rumah Sa’ad bin Mu’adz, dia sudah dalam sat terakhir dari hayatnya. Maka, Rasulullah meraih kepalanya dan menaruhnya di atas pangkuannya, kemudian beliau berdoa kepada Allah, “Ya Allah Sa'ad telah berjihad di jalan-Mu dan telah memenuhi kewajibannya. Maka, terimalah ruhnya dengan sebaik-baiknya, cara Engkau menerima ruh”

Sehabis Rasulullah mendoakan dirinya, Sa’ad bin Mu’adz dengan perlahan-lahan membuka matanya guna melihat wajah Rasulullah selagi dia masih hidup, lalu berkata “Salam atasmu wahai Rasulullah. Ketahuilah bahwa saya mengakui bahwa Anda adalah Rasulullah”. Dan Rasulullah pun menatap matanya dengan kata “Kebahagiaan bagimu, wahai Abu Amr”. Kemudian mata Sa’ad tertutup untuk selama-lamanya dengan sunggingan senyum di ke dua bibirnya.

Abu Sa’id al-Khuduzri berkata, “Saya adalah salah seorang yang menggali makam Sa’ad bin Mu’adz. Setiap kali kami menggali satu lapisan tanah, tercium oleh kami wangi kasturi, hingga sampai ke liang lahatnya”.

Musibah atas kematian Sa'ad yang menimpa kaum muslimin terasa berat sekali dan Rasulullah pun sangat bersedih dengan meninggalnya Sa’ad bin Mu’adz dan kemudian Rasulullah bersabda “Arsy Allah Yang Maha Penyayang bergetar dengan kematian Sa’ad bin Mu’adz”.

Sekalipun Sa’ad bin Mu’adz memiliki derajat yang begitu tinggi namun dia tidak terlepas dari himpitan kubur. Dari Aisyah RA bahwa Nabi bersabda: “Sesungguhnya kubur memiliki tekanan dan seandainya ada orang yang bisa selamat darinya maka Sa’ad lah orang yang pantas selamat darinya”.

Wafatnya Sa’ad bin Mu’adz pada tahun ke lima hijriah, dalam usia muda belia, pada umur 37 tahun, Nabi menshalatkannya dan dikuburkan di pekuburan Baqi’,

Semoga Allah meridhai Sa’ad dan memberikan balasan bagi diri kita dan kaum muslimin dengan balasan yang lebih baik dan semoga Allah mengumpulkan kita pada tempat yang mulia. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan seluruh sahabatnya.

Akhirnya, kita dapat suatu pelajaran atas kisah sahabat Sa’ad bin Mu’adz ini, yaitu bagaimana diri kita sebagai orang muslim harus berjuang mempertahankan agama kita dalam diri jiwa kita semua, walaupun nyawa taruhannya.

Kisah Inspiratif Islami ~ Sa'ad Bin Mu'adz Rating: 4.5 Diposkan Oleh: gusti

1 comments:

  1. Saad bin Muadz is a great leader of Muslim community. he is an inspiration to Muslims.

    ReplyDelete