Ayo baca artikel, opini, humor, tutorial, kisah inspiratif, anda bebas baca sepuasnya, nya, nya...!!!

Kisah Inspiratif Islami ~ Shuhaib Bin Sinan

Shuhaib bin Sinan merupakan salah satu sahabat Rasulullah. Dia adalah salah satu anggota pasukan Islam yang gagah berani dan panahnya tidak pernah meleset dari sasaran tembakannya serta seorang pahlawan perang yang pedangnya sulit tidak menebas leher para tentara kafir. Dia merupakan seorang muslim yang imannya tidak goyah oleh dari berbagai bujuk rayu duniawi dan keluar menyelamatkan agama yang diyakininya telah terpatri dalam lubuk hatinya yang paling dalam.

Nama panjangnya adalah Shuhaib bin Sinan bin Malik bin Abdi Umar, ayahnya merupakan orang terpenting di Kisra sebagai maharaja Persi. Kabilahnya hidup di daerah Mousol, sedangkan ayahnya bertempat di desa yang tidak jauh dari aliran Sungai Furat.

Sedangkan ibunya bernama Salma binti Qa’id bin Amru bin Tim, dari keturunan orang kaya raya dan bangsawan. Ibunya selalu mengajarkan tata bahasa yang baik kepada Shuhaib bin Sinan dalam berbicara, dalam sejarah menyebutkan bahwa ibunya Shuhaib bin Sinan merupak orang yang berbudi luhur dan baik kesannya sepanjang hidupnya.

Shuhaib bin Sinan hidup bersama kedua orang tuanya di sepanjang aliran Sungai Furat, hidupnya di masa kecilnya hanya bermain dengan teman-temannya tanpa mempedulikan kesulitan hidupnya. Dia merupakan kebanggaan kedua orang tuanya, dengan harapan menjadi sahabat seperjuangan atau penerusnya di medan laga bersama kabilahnya.

Namun, cita-cita itu pun sirna, karena pasukan Romawi menyerang kabilahnya. Sehingga berhasil menggiring banyak tawanan perang termasuk Shuhaib bin Sinan. Semenjak itu kehidupan Shuhaib bin Sinan berubah seratus delapan puluh derajat, dia sudah mengenyam pahitnya berpisah dari kedua orang tuanya yang dicintainya. Sejak muda dia sudah merasakan kejam dan buasnya berpisah bersama kedua orang tuanya.

Pada suatu hari orang Quraisy tiba di negeri Romawi. Tiba-tiba salah seorang dari mereka Bani Kalb berjumpa dengan pemuda Arab di bawahnya Shuhaib ke Makkah, kemudian di beli oleh Abdullah bin Jad’an, lalu di bebaskan.

Shuhaib bin Sinan oleh penduduk Makkah di kenal sebagai orang pemuda Romawi. Shuhaib bin Sinan terkenal rajin bekerja, berburu, dan memiliki beberapa keahlian, seperti memanah, berkuda, berani menyerang musuhnya, di samping itu juga, dia sebagai pemuda yang tampan, dan tutur katanya sangat indah membuat pemuda sebayanya iri terhadapnya.

Dalam sejarah disebutkan tentang lukisan Shuhaib bin Sinan, dia merupakan pemuda yang berwajah merah, tidak tinggi dan tidak juga pendek, berambut lebat, dan menarik seseorang apabila melihat dirinya.

Shuhaib bin Sinan menjalani kehidupannya di Makkah, hidup senasib dan sependeritaan dengan penduduk kota itu untuk beberapa saat lamanya. Pada musim haji, di mana hampir seluruh kota penuh padat oleh para tamu yang hendak menunaikan ibadah haji dari seluruh pelosok negeri, kaum Quraisy berpesta pora karena dagangannya habis terjual kepada mereka. Banyak kegiatan yang mereka lakukan pada waktu itu, mulai dari mempersiapkan makanan dan minuman untuk para haji. Baitullah penuh sesak oleh para haji untuk bertahlil. Sementara di pasar Ukkadah yang terletak tidak jauh dari sana, para penyair yang datang dari berbagai penjuru datang untuk mendeklarasikan keahliannya bersyair dan berpidato.

Pada sore harinya, Shuhaib bin Sinan baru kembali dari berburu di jalan-jalan dia mendengarkan orang berbisik-bisik membicarakan sesuatu seakan-akansangat penting. Di lihatnya orang-orang Quraisy dengan emosi yang meledak-ledak dan serius, terdengar patah demi patah pembicaraan mereka.

Mereka membicarakan datangnya cahaya baru yang menghubungkan langit dan bumi. Mereka mencemaskan datangnya harapan yang dinanti-nantikan oleh orng-orang yang tertindas dan para mustadh ‘afin yang senantiasa mencari suatu titik keimanan. Mereka takut akan datangnya cahaya yang akan menyinari seluruh alam ini, yang akan melenyapkan gelapnya kekafiran di muka bumi. Mereka berbicara rasul terakhir yang di utus Tuhannya yang sudah lama dinanti oleh para pencari kebenaran.

Setelah mengetahuinya, Shuhaib bin Sinan bahwa pembawa cahaya dan agama baru ternyata Muhammad. Hati Shuhaib bin Sinan sangat tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang agama baru yang telah berhasil jadi buah bibir orang-orang Quraisy. Akhirnya, ada seorang yang berbaik hati menunjukkan kepada dia supa pergi ke Darul Arqam. Kemudian Shuhaib bin Sinan melangkahkan kakinya menghadap Rasulullah dan mengucapkan lafal Laila ha illah Muhammad Rasulullah.

Beberapa lama kemudian , Shuhaib bin Sinan mempersiapkan dirinya untuk hijrah ke Yatsrib. Dia membekali dirinya dengan pedang, dan panahnya. Belum sampai keluar dari pintu gerbang kota Makkah, dia telah dikepung rapat oleh para tokoh Quraisy lalu mengikutinya. Dia kemudian turun dari kudanya mempersiapkan anak panah siap menghujam manusia kafir di depannya seraya berkata “Hai orang-orang Quraisy, kalian mengetahui keahlianku memanah. Demi Allah aku tidak ragu menghabiskan anak panahku ini, kemudian aku akan menghunus pedangku ini kepada siapa saja yang berani menghalang-halangiku keluar meninggalkan kota Makkah. Kalau kalian mau, ambillah seluruh hartaku yang ada di sana dan biarkanlah aku pergi ke mana aku suka.” Kemudian Shuhaib bin Sinan pergi meninggalkan kota Makkah.

Memang Shuhaib telah menjadi seseorang yang banyak hartanya, karena kehebatannya dalam berdagang, maka orang-orang tersebut melepaskan beliau ketika Shuhaib mengatakan di mana persembunyian hartanya. Bahkan orang-orang Kafir itu tidak meminta sumpah atau jaminan untuk kebenaran ucapan Shuhaib, karena beliau memang dikenal sebagai orang yang jujur.

Shuhaib bin sinan merupakan pahlawan sekaligus pejuang Islam, dengan kepintaran memanah dan memainkan pedangnya banyak orang-orang kafir Quraisy mati di ujung panahnya dan pedangnya. Apabila ada yang dikhawatirkan kaum Muslimin ketika dalam berperang berada di depannya, maka beliau akan segera berlari ke garis depan pertempuran, pun apabila ada yang dikhawatirkan berada di belakang pasukan, maka tanpa menunggu, segera berlari menuju ke belakang pasukan, seakan-akan Shuhaib ingin melindungi pasukan Muslimin dan tidak rela jika Rasulullah sampai masuk ke jangkauan para musuh Allah.

Shuhaib bin Sinan tidak ketinggalan setiap peperangan besama Rasulullah, seperti perang Badar. Di perang Badar dia melihat bagaimana pahlawan Islam yang pertama telah memperlihatkan kesetiaan dan keberaniannya melawan tentara kafir Quraisy. Mereka mengitari dan melindungi Rasulullah dari serangan musuh-musuhnya dengan mengorbankan dirinya. Mereka ingin keluar bersama Rasul utusan Allah dengan membawa sutu kemenangan atau mati syahid fisabillah.

Dalam perang Khandaq, Shuhaib bin Sinan juga tampil bersama-sama pasukan Islam menggempur pasukan musuh. Dalam perang ini kemenangan dalam pihak Islam. perang Khandaq juga di sebut perang Azhab.

Kisah Inspiratif Islami ~ Shuhaib Bin Sinan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: gusti

1 comments:

  1. Shuhaib is a great leader of Muslim community. he is truly an inspiration to Muslims.

    ReplyDelete